Kenapa baca di Kindle?

I am a self-proclaimed Kindle ambassador. Dari kecil saya suka baca buku, dan sempat skeptis terhadap e-reader karena alasan-alasan klasik macam, “Nanti nggak kerasa lembaran bukunya,” atau yang lebih cheesy, “Nggak ada bau kertas, dong.”

Percayalah semua itu akan sirna begitu sudah sebulan pakai Kindle. Tulisan ini sama sekali tidak dibayar oleh pihak manapun, meskipun saya berharap suatu saat akan dibayar. Eh.

Apa itu Kindle?

Kindle adalah alat baca elektronik (e-reader) keluaran Amazon. Kindle sendiri adalah nama mereknya dan masih banyak lagi tipe-tipenya, sesuai budget dan kebutuhan masing-masing.

Punya saya Kindle Paperwhite, yang warnanya seperti kertas biasa tapi bisa diatur tingkat cahayanya.

Apa bedanya baca di Kindle dengan HP atau PC?

Karena Kindle punya teknologi bernama e-ink, jadi layarnya sendiri berbeda dengan alat elektronik pada umumnya. Kalau pada keadaan mati HP kita berwarna hitam, permukaan Kindle tetap berwarna putih seperti kertas biasa.

Karena layarnya berbeda ini juga makanya Kindle lebih ramah di mata. Logis sih karena Kindle jelas tidak memancarkan cahaya biru yang membuat mata lelah dan sulit tidur.

Kenapa lebih suka baca di Kindle?

Kindle itu super ringan, jadi tangan tidak pegal. Bayangkan harus baca Infinite Jest atau War and Peace yang beratnya bisa hampir 1kg sendiri, yang ada baca tidak selesai-selesai tapi tangan sudah kram duluan. Karena ringan ini juga jadi enak dibawa ke mana-mana, sambil tunggu bus atau kereta bisa baca deh, tidak perlu lagi scrolling sosmed tidak jelas. Nggak ada lagi alasan, “Duh nggak ada waktu nih untuk baca.”

Karena Kindle Paperwhite punya cahaya sendiri, tidak usah pusing juga untuk menentukan posisi baca tergantung cahaya. Bisa baca sambil tiduran dengan posisi Kindle membelakangi sumber cahaya itu kemewahan yang baru disadari ketika harus baca buku konvensional lagi.

Selain itu, lebih hemat sih. Sering banget dulu saya beli buku hanya untuk dibaca sekali, lalu disimpan saja karena nggak bagus-bagus amat untuk dibaca ulang. Sayang kan jadinya. Dengan Kindle bisa lebih selektif untuk beli buku, atau alokasikan budget-nya untuk beli buku Indonesia saja.

Bisa beli di mana dan berapa harganya?

Sekarang di Indonesia banyak online store yang jual Kindle. Saya dulu beli tahun 2016 lewat hargadunia.com seharga 1.5jt untuk Kindle Paperwhite. Teman-teman kantor saya beli tahun 2017 lewat JD.ID dengan harga yang lebih mahal untuk tipe Kindle yang biasa.

Bagaimana cara beli bukunya?

Tentu saja lewat Amazon. Banyak juga buku-buku di Amazon yang harganya $0 alias gratis karena masa copyright-nya sudah lewat.

Beberapa buku Google Play Books juga tersedia dalam versi .epub, yang bisa dibaca di Kindle selama dikonversi dulu menggunakan Calibre.

Kalau nggak mau beli, bagaimana?

Ada dua pilihan, bajak atau pinjam. Saya tidak menyarankan bajak untuk alasan-alasan yang jelas.

1. Bajak

Unduh sendiri file buku yang dimau, tapi usahakan versi ePub atau MOBI. Kalau sudah MOBI bisa langsung dipindahkan ke Kindle lewat PC, kalau ePub perlu di-convert dulu. Converter ePub bisa ditemukan di internet seperti di situs ini atau lewat aplikasi manajemen buku bernama Calibre.

File MOBI juga bisa langsung dikirim ke Kindle kita lewat email. Nanti kalau sudah didaftarkan, kita akan mendapat email khusus untuk mengirim buku langsung ke Kindle kita. Bukunya akan terunduh secara otomatis begitu Kindle terhubung ke wifi.

Sayangnya, kalau membaca buku dari file bajakan, notes dan highlights kita tidak akan tersinkron di server Amazon — jadi hanya bisa dicek melalui file My Clippings di Kindle fisiknya saja.

2. Pinjam

Banyak perpustakaan yang sekarang menyediakan peminjaman digital, seperti iPusnas sendiri. Sayangnya, buku iPusnas tidak bisa dibaca via Kindle.

Saya biasanya pinjam buku dari Chicago Public Library, menggunakan aplikasi OverDrive. Cari tahu sendiri ya bagaimana caranya punya akun di sana karena sangat mudah.

Apa bisa baca komik di Kindle?

Bisa asal di-convert dulu ke format yang sesuai. Pakai Calibre supaya mudah.

Apa bisa baca PDF di Kindle?

Bisa tapi harus di-convert dulu karena ukuran halaman Kindle yang pasti lebih kecil dibandingkan ukuran PDF pada umumnya.

Apa bisa baca artikel web di Kindle?

Bisa. Sebenarnya Kindle punya browser bawaan, tapi saya lebih suka pilih artikel di PC lalu kirim ke Kindle. Pakailah extension Chrome bernama ‘Send to Kindle’. Tinggal buka artikel, klik ‘Send to Kindle’, lalu bisa preview dulu atau langsung kirim. Artikel akan otomatis terunduh begitu Kindle terkoneksi ke internet.

Apa baterai Kindle cepat habis?

Sama sekali tidak. Kalau sering sekali dipakai pun paling hanya seminggu sekali isi baterai, tapi normalnya baterai Kindle bisa bertahan sampai sebulan.

24 thoughts on “Kenapa baca di Kindle?

  1. Sorry, mau nanya, cara apply ecard buat chicago public library gimana ya? Saya udah coba tapi kok disuruh masukin ZIP code gitu yaa, makasih

    1. Karena memang ditujukan untuk warga negara AS, harus ada alamat lokal. Coba cari aja alamat apartemen supaya tahu zipcode daerah lokal. 😉

  2. Halo mbak saya edo, saya punya kindle paperwhite 3. Selama ini ngga ada kendala baca novel biasa. Tapi saya masih bingung format apa yang sebaiknya digunakan untuk manga/komik. Pernah coba download manga one piece format pdf tapi jadinya kurang bagus, satu layar ada dua halaman gitu. Jadi bacanya harus zoom sehingga saya belum bisa baca manga sampe sekarang. Saran dong mbak gimana caranya supaya baca komik manga di kindle dengan satu halaman saja tanpa dua halaman sekaligus.

    Terima kasih.

    1. Halo Mas Edo, saya hampir nggak pernah baca komik di Kindle sih, tapi setahu saya harusnya dikonversi dulu, bisa lewat Calibre. PDF memang tidak disarankan untuk kindle karena terpaku ukuran kertas, sementara ukuran layar kindle saja berbeda-beda. Lebih jelasnya di sini. Semoga membantu!

  3. Thanks ya mbak atas postingannya.
    Saya mau punya kindle juga utk baca2 sumber penelitian saya seperti artikel ilmiah dsb. Pertanyaan saya bisa ga sih kindle support kalau utk baca jurnal ilmiah?

  4. hallo mbak Devina. Saya Veren, saya ingin membeli Kindle Paperwhite karena setelah membaca beberapa blog saya sangat tertarik membeli kindle. Apakah ada kesulitan saat mengconvert file nya untuk dipindahkan ke Kindle? dan bagaimana cara memindahkannya dari PC ke Kindle? terimakasih sebelumnya.

    1. Halo, saya sendiri nggak pernah mengalami kesulitan. Untuk konversi dari epub ke mobi bisa dilakukan online, banyak free converternya. Memindahkan file dari PC ke Kindle cukup lewat kabel data saja atau via email ke akun Kindle pribadi (nanti bisa diatur).

  5. kak devina.. untuk ebook berwarna kalo di baca di kindle jadinya kayak gimana ? karena buku buku engineering kebanyakan berwarna nih.. trims

  6. Hi Devina, bertahun-tahun saya menghindar beli kindle ebook reader karena rasanya agak ribet beli kindle ebook di Indonesia. Makanya memilih baca ebooks di iPad atau smartphone.

    Tapi krn baru saja dihadiahi Kindle Oasis, jadi harus cari tau cara belinya. Tapi jarang banget ada artikel bahasa Indonesia yang membahas ini dengan articulated dan updated. Untung akhirnya ketemu tulisan ini. Thank you.

    Tapi saya mau bertanya:
    1. Jika saya mau beli ebooks (bukan bajakan), apakah sudah bisa pakai credit card Indonesia?

    2. Ketika saya set up Region/Country pada device, sebaiknya pilih Indonesia atau USA?

    Terima kasih

    1. Halo, maaf banget ya saya baru sempat balas. Semoga cocok dengan kindle-nya!

      1. Bisa pakai credit card Indonesia. Saya sendiri pakai Jenius.

      2. Pilih Indonesia juga bisa. Alamat saya di kindle sesuai dengan tempat tinggal saya sekarang di Jakarta.

      Semoga membantu, meskipun telat!

  7. halo mba, tahun 2021 saya baru baca page ini. penasaran sama Kindle tapi masih ngumpulin info nih. kalo dari Gramedia online gitu bisa dibuka ga ya di Kindle?

Leave a reply to Edo Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.